Sabtu, 27 Agustus 2011

Kualitas jauh lebih penting dari pada kuantitas

Oleh: HM. Syamlan

Manusia tidaklah dinilai tubuhnya, tapi jiwa yang berada dalam tubuh itu. Uang tidaklah dinilai kertas atau logamnya, tapi nilai yang tertulis padanya. Bicara tidaklah dinilai banyaknya kata-kata yang terucap, tapi apa isi pembicaraan itu. Makanan juga begitu, tidaklah terlalu penting berapa banyaknya tapi yang terpenting adalah kandungan dan gizi pada makanan itu.


Kualitas jauh lebih penting dari pada kuantitas. Jumlah yang banyak dalam hal apa saja tidaklah ada gunanya bila tidak mengadung kualitas di dalamnya. Sesuatu yang kelihatan kecil bila mengandung mutu, kualitas, atau nilai yang tinggi pasti sangat penting dan berharga sekali. Emas satu gram pasti jauh lebih bernilai dibanding besi karatan 10 kg. Bicara hikmah satu kalimat lebih berguna dari pada berpidato ngalur ngidul (nggak jelas arah) berjam-jam. Tong kosong nyaring bunyinya, pastilah murah harganya. Tapi tong yang diketok tak berbunyi pastilah mahal kerena di dalam penuh isi sesuatu yang berharga.

Usia manusia juga demikian. Manusia yang berusia ratusan tahun tidaklah ada gunanya bila selama itu tak ada prestasi hidup yang dilakukan. Namun meskipun hanya puluhan tahun hidup, atau beberapa tahun saja, bila banyak amal perbuat baik yang dilakukan sungguh ia sangat mulia. Meski ia telah tiada, bisa ia seakan-akan masih hidup sepanjang masa. Lihatlah mereka-mereka yang banyak jasa, meski telah menininggal dunia puluhan, ratusan bahkan ribuan tahun yang silam, tetap saja nama mereka tak pernah terhapuskan.

Itulah pentingnya kualitas dibanding cuantiĆ­tas. Pentingnya isi dibanding hanya bungkus. Pentingnya intisari dibanding sekedar kulit. Pentingnya isi hati dibanding rupa.

Bungkus atau rupa mudah sekali dibuat-buat. Siapa yang ingin wajahnya merah jambu, bisa dicat. Tak puas dicat sendiri, banyak salon-salon kecantikan yang bisa diminta bantuan. Tapi isi tak bisa dirubah. Substansi tak bisa ditukar. Isi hati atau jati diri tak pernah ada salonnya.

Maka, siapa saja yang lebih terpesona kuantitas dan mengabaikan kualitas, niscaya akan kecewa berat. Yang tergiur karena bungkus tanpa memastikan isinya niscaya akan sedih sekali. Yang tertarik dengan rupa daripada isi hati, niscaya menyesal berkepanjangan.

Orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang berorientasi pada kualitas di atas kuantitas. Selalu memilih yang bermutu, berguna, bermanfaat dan bernilai. Memilih yang bisa dipercaya, bukan saja yang banyak bicara. Berpihak kepada yang berbudi, bukan yang hanya banyak janji.

Satu hal lagi, orang-orang yang berkualitas tak akan mau kecuali yang berkualitas. Maka bila Anda ingin menilai seseorang apakah ia berkualitas atau tidak? Lihatlah apa yang selalu menjadi pilihan dan kecenderungannya. Bila kecenderungan dan pilihannya selalu pada sesuatu yang tidak bermutu maka dia adalah orang yang tidak bermutu. Maka, jauhilah bila Anda tak ingin menjadi orang yang tak bermutu juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar