Minggu, 22 Agustus 2010

Babon: The "Berbulu" Warrior- part 2> Breaking through the frozen heart

Yaps, berjumpa lagi dg tulisan saya saudara2!!
Hehe, agak mantap judulnya… hahaha.
Lanjuut . .
Masi ingat kisah si babon? Tentunya masih, kalo ga ingat boleh dibaca lagi yg part 1.
.
.
.
Terlepas dari sifat Allah yg ga mgkn lupa, mari kita membuat sebuah pengandaian. Apa rasanya sih dilupakan Tuhan? Enak ga ya? Mgkn enakny, qt ga perlu repot2 ngikutin perintah n larangan-Nya, cz toh nanti ga bkal dicari n dimintai pertanggungjawaban, wong udh dilupakan. Jadi, kita bisa benar2 bebas, n jadi ap pun yg kita mau. Kalo udh bosan, bunuh diri pun bisa cz Dia ga ingat ttg kita. Tapi, ga enakny, berarti kita ga dapat jatah oksigen, air, matahari, bahkan distribusi pembagian akal n nafsu juga ga dapat. Lebih jauh lagi, kalo emang Allah lupa ma kita, ga bkal kita dikasi ruh pas masi jadi janin. Dg kata lain, kita2 yg hidup ga mgkn dilupakan Allah . . betul ga? Betuuuuuul . . . Jadi, mari kita syukuri ketidaklupaan Allah kpd kita.


Nah,skrg kita sepakat kalo Allah tu ga ngelupakan kita; dari bukti2 nikmat-Nya. Skrg mari kita sama2 berpikir dari bukti yg menjadi pedoman hidup n pemicu perkembangan peradaban umat manusia; Kitab Suci Al-Quran. (emang ada apa c d Quran?) . . . okey guys, qt tahu di Quran tu ada bermacam2 pesan. Ttg penciptaan bumi, ttg kisah umat terdahulu, aturan2, surga n neraka, n peringatan n ancaman kpd umat manusia. Garis bawahi kata manusia. Mari kita ingat, berapa banyak ayat Quran yg diawali kata “Hai umat manusia” . . atw “Hai anak Adam” . . atw “Hai orang2 yg beriman” . . mari kita anggap kalo kita adalah bagian dari ketiga golongan itu. Berarti, ayat2 yg berawalan seperti itu ditujukan ke kita, KE KITA, ke kita, ke kita . . . (knp c bnyk bgt ke kitanya?) cz sebenarnya kita tu, KITA SEMUA, menganggap ayat2 yg diturunkn tu bukan peringatan bwt qt cz qt seringkali merasa udah cukup baik. Jadi, saya benar2 menegaskan kalo ayat2 itu BENAR-BENAR ditujukan ke kita. Huaaah . .
(so,ap hubungannya ama si babon?)

Nah, inget ga bagian cerita di part 1 yg menceritakan ttg ke-otoriteran babon? Mari kita kupas lebih dalam…

Jadi, ceritaanya tuh si babon waktu kelas X tidak sengaja terpilih menjadi ketua kelas. Karna ia sdg berusaha menjadi lbh baik, ia berusaha bertanggung jawab dg semua yg diperbuatnya, termasuk posisi ketua kelas yg remeh itu. Babon merasa kalo ia membiarkn teman2 sekelasnya mencontek, ia akan kena getahnya juga di akherat cz pemimpin, SEKECIL APA PUN KEPEMIMPINANNYA, bkal bertanggung jawab ma yg dipimpin kan? Karna masih kurang pengalaman u/ mengajak orang itulah, babon merasa cukup kuat, tegar n siap berkorban asal teman2nya bisa berhenti mencontek. Ia siap dijauhi u/ niatnya itu, n ia siap menggunakan paksaan yg penting teman2nya terhindar dari hal2 yg dapat menjerumuskan mereka dunia akhirat tsb. Hari2 dilaluinya n kelas yg dipimpinnya dg penuh tekanan, ketegangan, paksaan n kerja keras. Tiap ada yg mulai mencontek, ia memasang aksi pencegahan. Tiap mulai ada yg ribut pas pelajaran, ia lgsg menekan atmosfir agar kembali tenang. Babon pun mati2an membuktikan, tanpa mencontek pun kita bisa. Walhasil, ia dpt peringkat 1 semester itu . . singkat kata, babon berusaha melakukan yg terbaik menurutnya dg caranya.

Namun, rupanya Yang Maha Pengasih berkehendak lain. Dengan cara-Nya,Ia memberikan petunjuk kpd babon ttg bagaimana cara mengajak org yg baik n benar. Bagaimana cara Sang Ilahi memberi tahu babon? Begini . . kita tahu dari cerita kalo babon itu masih mencoba u/ jadi pemimpin yg bertanggung jawab. Suatu ketika,di awal semester 2, terjadi kehilangan. Dua org anggota kelasnya pindah sekolah. Semua maklum,kecuali babon. Ia bertanya2 ada apa gerangan, n ternyata kedua temannya itu pindah karna masalah yg berat. 1 “broken home” , 1 lagi ad kasus yg parah. Babon sgt terpukul. Ia merasa sgt bodoh, terlalu memaksakan perubahan di satu sisi, tapi melalaikan tanggung jawab dasarnya; yaitu sbg seorang teman. Ia merasa gagal membantu n menyertai temannya itu melewati masa2 sulit mereka. Ia merasa sgt,sgt kecewa dg dirinya sendiri. Egois, cuek, keras kepala n keras hati adalah sifat2 yg ia kutukkan kpd diriny sendiri. Singkat kata, babon kecewa dg dirinya sendiri. Dg jalan itulah, Allah menyadarkan babon kalau caranya salah, walaupun insyaallah niatnya benar. Perlahan, babon mencoba bertanya kpd teman2ny ttg kesalahannya, n dg “senang hati” mereka mengoreksi babon. Dg mencoba brlapang dada, babon melakukan perubahan. Ia tdk lg memaksa teman2ny u/ tidak menyontek; skrg ia hanya skdr mengingatkan dan tak pernah berhenti mengingatkan. Ia tidak lagi memaksa atmosfir kelas u/ tenang; malah kerapkali ia yg menghangatkannya. Ia dan yg lain mulai memprakarsai kegiatan2 yg dapat mempersatukan kelas, seperti jalan2 bersama, makan2, nonton, n main bola. Alhamdulillah, mereka bisa menerima hal tsb. Perlahan kelas itu mulai menyatu. Yg lebih mengejutkan lagi, kelas yg awalnya seperti air dan minyak itu merasakan kesedihan n kehilangan ketika kelas mereka terbubarkan oleh kenaikan kelas. Yg paling cuek n sok keras hati pun mengakui kehilangannya meninggalkan kelas yg penuh kenangan itu. Karna ks4n yg diberikan oleh Yang Maha Kuasa itulah, kelas tsb bisa bersatu meninggalkan berbagai kenangan; asam, manis, pahit, getir. Yg paling penting, walaupun awalnya kelas tsb menentang, akhirnya walaupun belum bisa mengikuti mereka bisa menerima permintaan babon u/ tidak lg mencontek. Walau tak mndapat hasil maksimal, perjuangan babon masih mendapat hasil. Paling tidak, teman2nya teringat dg hal tsb dan semoga bisa merenungkannya suatu saat. Berkat petunjuk-Nya . . . Hhhmmm, sesungguhnya akhir itu lebih baik dari pada permulaan . .

Seorang teman sekelas babon, Anak Beruk yg Cerdas, adalah seorang yg sgt mempengaruhi perjalanan babon. Saling mempengaruhi tepatnya. Atas dorongan beruklah, babon pada kelas 2 memutuskan u/ bergabung di Risma. Dan ternyata, babon agak menyesali tindakannya yg terlambat itu. Mengapa? Karna ternyata di Risma-lah hati dan pikirannya terbuka; ttg bagaimana mnjd lbh baik n bgmn cara yg benar dlm mengajak org mnjadi lebih baik . . di Rismalah babon tersadar, kalo ia ternyata melupakan sesuatu yg sangat penting. Bukan sesuatu, seseorang. Ia melupakan seorang teladan yg sangat baik, yg mestiny dari dulu ia contoh; ia melupakan Rasulullah Muhammad SAW.( Ap mksdnya melupakan?) Begini, kita tentu tahu bgmana kelembutan n kesabaran Rasulullah dlm menjalankan tugas kenabiannya. Bagaimana beliau tidak pernah memaksa org, tidak pernah menekan org, n tentunya bagaimana beliau menggapai kemenangan dg kelembutan, dan dari cerita yg sudah tentu qt dpt menyimpulkn kalo babon lupa mencontoh Rasulullah. Babon juga merasa matany baru terbuka akan ayat2 Allah yg tentu saja akan memudahkannya mengajak teman2nya. Memang, pengalaman adalah guru yg terbaik. Bergegas babon berusaha mengubah strateginya dlm mengajak teman2nya meninggalkn nyontek, berbekal bukti2 dari Quran kalo nyontek tu ga boleh.

The journey continues . .
.
.
.
Btw, pasti mw tw kan, ayat apa d Al-Quran yg melarang nyontek? Hehehe,sabar,,,sabaaaarrr.
Dari yg babon jelaskan ke saya, ternyata… TERNYATA . . . Allah tu ga melihat hasil usaha qt, tp usahanya! Dia Maha Mengetahui yg qt kerjakan tu benar atw salah. Nanti, pas Hari Perhitungan, Dia yg bkal ngasi tw ke kita apa2 saja yg udah qt kerjakan. (Q.S. At- Taubah, 9:105). Nah, dlm usaha itu tentu saja ga usah dijelaskan lagi kalo qt wajib berusaha dg cara yg baik, ya kan? N udah jelas ketimbang manfaatnya nyotek tu lbh bnyk mudharatnya; mbuat dosa, merugikan yg berusaha keras, membodohi diri sendiri, membohongi guru n orangtua, mencuri, dsb. Na’udzubillah,,,

N qt mgkn dah tau surat ini, “ Demi masa. Sungguh,MANUSIA berada dalam kerugian, kecuali orang2 yg beriman n mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran n saling menasihati untuk kesabaran. “ (Q.S. Al Ashr). Garisbawahi kata manusia. Nah, Yang Maha Tahu tuh udah memastikan kalo kita2 yg baca ini sbg manusia PASTI MERUGI. Kenapa pasti? Mgkn karena kebanyakan manusia tidak menggunakan akalnya untuk menghindari kerugian, walaupun jawaban sebenarnya Dia-lah yg lebih tahu, cz Dia-lah yg Maha Tahu n Yang Maha Menciptakan. Lihat, yg ga merugi tu cuma orang2 yg beriman n berbuat baik, n saling mengingatkan; 3 hal itu mesti komplit kalo ga mau rugi. Saya berusaha beriman, berusaha berbuat yg baik2 n skrg berusaha untuk saling mengingatkan. Nah, usaha kita semua untuk ga rugi tuh sejauh apa sih?

Qt tentu udh sepakat kalo nyontek tu adalah perbuatan dosa, boleh didasarkn dg mudharat yg saya sebutkan di atas. Mgkn ad yg nganggap itu adalah dosa kecil, tapi apakah hal2 yg saya sebutkan di atas adalah dosa kecil?lahian, sekecil ap pun dosa, tetap dilihat Allah n dapat balasannya (Q.S. Al Zalzalah, 99:8) N tahukan teman2, seringan2nya adzab di neraka adalah pke sandal yg bisa membuat otak qt mendidih?! Wuih,bayangin aj tuh… kena lelehan plestik aja bisa luka permanen,ap lagi otak mendidih . . brrrrr!!!

Ada juga di antara qt yg nganggep asal nyesal udah cukup,cz nyontek adalah cara qt memenuhi tuntutan khdupan yg berat. Namun, Allah udah mewanti-wanti kita kalo sebaik ap pun qt hidup, ketika mati qt akan minta dhidupkan lagi agar bisa berbuat lebih baik,cz org2 itu pun masih menyesali sdkt waktuny yg mgkn s4 tidak ia gunakan u/ beribadah. Nahh,, apalagi qt yg berdosa? (Q.S. Al Mu’minun, 23: 99-100) . . .


N, bnyk dari qt yg menjadikan keinginan akan nilai yg tinggi, ranking yg baik sbg Tuhan qt; sbg sesembahan qt; sbg sesuatu yg qt tuju./ (Q.S. Al Furqan, 25: 43). Ada perbedaan antara Tuhan-“Rabb” dg Tuhan-“Illahi”. Kalau saya tidak salah, Rabb adalah Tuhan sbg pencipta; Pencipta alam semesta, manusia, dsb, N Illah adalah Tuhan sbg sesembahan; sbg Dzat yg dipatuhi n diikuti aturannya. Nah, skrg KITA cenderung mengulang kejahiliyahan Kaum Quraisy; yakni hanya menjadikan Allah sbg Rabb, namun Illah-nya adalah nilai (nantinya kalo udah besar Illan-nya uang, jabatan, karir). Qt yakin Allah yg menciptakan qt, tapi qt milih2 aturan-Nya yg kita ikuti n cenderung menjadikan nilai sbg sesembahan di mana segala sesuatu patut dikorbankan demi nilai.

Bnyk juga di antara qt yg nganggap dirinya udah beriman, tp cengeng pas dapat ujian. Contohnya aj bnykn alasan u/ tidak meninggalkan nyontek ni. Qt juga cukup munafik u/ berharap lolos dari pembalasan atas dosa qt ini, n Allah menyatakn hal ini sbg hal yg sgt buruk. Qt juga kerap mengartikan ujian sbg siksaan-Nya, daripada menjadikan ujian itu sbg sarana menjadi lebih baik. Padahal, Allah udah berjanji kalo qt percaya sama Dia n berbuat sesuai yg diperintahkannya, qt bkal dapat hasil lebih dari yg qt usahakan. (Q.S. Al Ankabut, 29: 1-10)

Bagi kita yg ragu dg ayat2 di atas, ada peringatan kalo qt yg ga percaya atau meremehkan ayat2 Allah bkal masuk neraka jahannam. Qt pny hati tp ga dpke u/ memahami ayat2-Nya. Kalo gitu, qt = hewan ternak, lebih sesat malah. (Q.S. Al A’Raf, 7: 179)

N asal tahu, kalo qt mau milih hal lain ttg urusan ini, misalnya masih nyari2 alasan biar boleh nyontek, biar nyontek itu biasa, biar ringan lah hati ini wkt nyontek,, pdhl Allah udah ngasi ketetapan,, berarti qt termasuk orang2 yg sesat (Q.S. Al Ahzab, 33: 36)

“ Bermegah2an telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dg pasti, niscaya kamu benar2 akan melihat neraka Jahim, kemudian kamu benar2 akan melihatnya dg mata kepala sendiri, kemudian kamu benar2 akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yg megah di dunia itu). “ (Q.S. At Takasur). Di surat itu dijelaskan kalo kita, MANUSIA, bakal bermegah2an dg harta, anak, keturunan, jabatan, n u/ pelajar NILAI, membuat kita lalai dari ketaatan kpd Allah, sampai kita mati. Lihatlah, ancamannya neraka Jahim. Cukuplah diingatkan kpd kita kalo itu ga benar, cz kalo mau benar2 nunggu sampe nampak akibatnya baru pas Yaumul Hisab. Masyaallah,,, tobat . . .

N sbg penutup, tentu qt tahu ayat “Tidak Kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” Nah,bodoh kalo ibadah qt cuma shalat + ngaji aja, cz plg banter u/ shalat + ngaji abis 1 jam sehari, sementara 23 jam lg qt apain,sementara kita diciptakan untuk beribadah? Ingat, qt adalah Hamba Allah sekaligus khalifah-Nya. Shalat n ngaji adlh ibadah qt sbg Hamba Allah, n berusaha dg baik dan benar n sesuai dg aturan2 main dari-Nya di muka bumi ini adalah ibadah qt sbg khalifah-Nya. Ingat, belajar termasuk ibadah kekhalifahan qt.

so, kalo ibadah tsb qt nodai dg nyontek yg udah jelas adalah dosa, bakal diterima ga yaa???
.
.
.
Jadi, apa lagi dalil qt u/ menghalalkan nyontek? Jelas kan kalo Allah ga ngelupakan kita?dah bnyk tu ayat2-Nya u/ kita,,, ap mau qt ngelupain Allah n ayat2-Nya? : )
Yookk, jadi baik n bersih samasama . . .
Silakan dikomen . . . ; )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar