Minggu, 22 Agustus 2010

"KEKELIRUAN YANG PERLU DIPERBAIKI DALAM SHOLAT"

copas catatan Riyan Fajri,

Dalam note ini ada beberapa contoh kekeliruan yang dilakukan oleh masyarakat kita yang mana mereka menganggap hal itu benar atau mereka tidak mengetahui akan hal itu. Beberapa contoh nya adalah :
1. Sholat tanpa Sutrah (pembatas sholat)
Dari Ibnu `Umar radliallahu `anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:
Janganlah kamu shalat kecuali menghadap sutrah (batas tempat sholat) dan jangan biarkan seorang pun lewat di depanmu, jika ia enggan maka perangilah karena bersamanya ada qarin (teman). (HR. Muslim dalam As-Shahih no. 260, Ibnu Khuzaimah dalam As-Shahih 800, Al- Hakim dalam Al-Mustadrak 1/251 dan Baihaqi dalam As-Sunan Al- Kubra 2/268)

Berdasarkan hadis di atas, ketika sholat, kita harus mempunyai sutrah. Sutrah bisa berupa dinding, jadi kita sholat menghadap dinding. Bisa juga berupa benda-benda tertentu seperti meja, kursi, tas kita ataupun orang yang sedang berzikir atau sholat, itu juga merupakan sutrah. Oleh karena itu kita sewaktu kita sholat, benda-benda itu harus berada di depan kita sebagai pembatas sholat.


2. Tidak Mengerti tentang merapatkan shaf dalam sholat

"Luruskan shaf-shaf kalian, karena lurusnya shaf termasuk kesempurnaan shalat".

Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
Artinya: "Apakah kalian tidak berbaris sebagaimana berbarisnya para malaikat di sisi Rabb mereka ?" Maka kami berkata: "Wahai Rasulullah , bagaimana berbarisnya malaikat di sisi Rabb mereka ?" Beliau menjawab : "Mereka menyempurnakan barisan-barisan [shaf-shaf], yang pertama kemudian [shaf] yang berikutnya, dan mereka merapatkan barisan"
[HR. Muslim, An Nasa'i dan Ibnu Khuzaimah].

Anas r.a. berkata:
"Dan salah satu dari kami menempelkan bahunya pada bahu temannya dan kakinya pada kaki temannya"
(HR Bukhari).

Sekarang ane berharap kita semua mengerti tentang merapatkan shaf dan hukumnya. Jadi maksud merapatkan shaf disini adalah menempelkan kedua kaki pada kaki makmum disebelahnya (jari kelingking antum bertemu dengan jari kelingking makmum disamping antum), dan bahu antum bersentuhan dengan bahu makmum yang berada di samping antum.

3. Tergesa-gesa dalam sholat (tidak tuma’ninah)
Hadis riwayat Abu Qatadah ra., ia berkata:
Tatkala kami sedang salat bersama Rasulullah saw. tiba-tiba beliau mendengar sebuah suara gaduh. Rasulullah saw. bertanya: Apa yang terjadi dengan kalian? Para sahabat menjawab: Kami tadi tergesa-gesa mengejar salat. Rasulullah saw. bersabda: Jangan engkau berbuat demikian, apabila engkau mendatangi salat, maka engkau harus bersikap tenang. Salatlah pada rakaat yang engkau dapati dan sempurnakan rakaat yang terlambat. (Shahih Muslim No.948)

Dalam hadis ini menyatakan bahwa ketika kita sholat janganlah tergesa-gesa (cepat-cepat). Ada kenikmatan tersendiri ketika kita sholat dengan tenang dan menyempurnakan bacaan sholat dari pada sholat cepat-cepat yang hanya mendapatkan kelelahan saja.

Dalam hadis lain Rasululloh sendiri pernah menegur kepada seorang yg tergesa-gesa dan tidak membaguskan sholatnya serta tidak tuma’ninah. Teguran beliau:”Kembalilah ke tempatmu, dan sholatlah lagi, karena sesungguhnya kamu belum sholat.”

Demikian beberapa kesalahan yang sering terjadi di lingkungan kita, semoga kita bisa menghindarinya dan dengan note ini kita bisa menjadi lebih baik di kedepannya.

Aamiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar